Liverpool menjadi tim Liga Inggris yang sangat kuat musim ini. Berada di puncak klasemen dengan jarak 25 poin dari peringkat kedua Manchester City. Namun gelar juara yang sudah di depan mata, berakhir tanpa kepastian karena virus corona.
Karena itu semua pemain Liverpool disarankan menjaga kesehatan mental terkait ancaman gagal juara liga. Skuat The Reds diimbau lebih fokus meminimalkan infeksi virus corona.
Liverpool sudah 30 tahun tidak mencicipi gelar juara Liga Inggris. Karena itulah, semuanya sangat berharap bisa mengunci gelar juara musim ini, apalagi The Red hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk bisa menyegel gelar juara Liga Inggris pertama mereka dalam 30 tahun terakhir.
Kalau saja Liga Inggris tidak dihentikan, Liverpool bisa berpesta lebih cepat merayakan kemenangan. Apalagi Klub asal Merseyside itu unggul 25 poin di atas rival terdekat mereka, Manchester City.
Namun, asa Liverpool untuk bisa segera menjadi juara lebih awal sirna lantaran wabah virus corona. Pandemi COVID-19 memaksa Liga Inggris ditunda sejak pertengahan Maret ini hingga bulan April 2020.
Di tengah penundaan tersebut, muncul isu jika Liga Inggris musim ini akan dibatalkan sepenuhnya andai virus corona belum juga bisa diatasi di Negeri Ratu Elizabeth. Alhasil, upaya Liverpool untuk bisa meraih gelar juara Premier League terancam kandas di tengah jalan.
Untuk meminimalkan resiko stres para pemain di tengah ketidakpastian tersebut, Liverpool memberikan saran kesehatan mental buat seluruh skuatnya. Melansir Daily Mail, bantuan itu diberikan melalui sebuah dokumen berjudul “Kesehatan Mental dan Kesejahteraan” yang disusun psikolog klub, Lee Richardson.
Pada dokumen tersebut, dituliskan jika keputusan terkait Premier League bukan berada dalam kendali Mohamed Salah dkk. Para pemain lebih diharapkan mampu mengontrol sikap dan menjaga diri di tengah wabah virus corona.
Selain itu, Richardson turut mengimbau para pemain Liverpool memulai hari dengan latihan pernapasan untuk mereduksi stres. Mereka juga diharapkan lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga dan mengurangi akses ke media sosial dan berita terkait klub.
“Dalam upaya fokus kepada kontrol dan penerimaan sesuatu yang tak bisa dikendalikan, semisal Premier League dan respon pemerintah, kami mendapat kesempatan terbaik untuk melampaui tantangan psikologis. Sebagaimana yang manajer telah katakan sebelumnya, sepakbola bukan hal yang paling penting.” kata Richardson, dikutip dari Daily Mail.
“Menjaga kesehatan dan keamanan semua orang adalah yang terpenting saat ini. Seperti yang anda ketahui, menyikat gigi secara teratur meningkatkan kesehatan gigi. Dengan cara yang sama, pernapasan diafragma yang baik meningkatkan kesehatan mental,” ujarnya.